#under_header{ margin:10px 0; padding:1%; width:98%; }

Kamis, 27 Oktober 2011

Sepenggal catatan berserakanQ


Memasuki musim penghujang di kota tempatQ menempa pendidikan S1. Tak begitu banyak yang dapat Q lakukan karena betapa tak bersahabatnya keadaan ini.. kedinginan, bingung, dan depresi.. T_T bahkan terlalu sulit untuk memulai tulisan berserakan ini lagi.
Ingin berbagi tentang sebagian yang Q lakukan dan Q peroleh hari ini. Tapi untuk memulai tulisan ini ternyata begitu sulit. Hari ini Q mulai dengan bangun kesiangan. Asli, mungkin saya masuk dalam kelompok orang yang dengan sulitnya bangun pada pagi hari dengan keadaan badan terasa ngilu. [Halah,,, asLi hanya untuk mengarang alas an tuk menutupi kemalasan saja. Hahahahah]

Kuliah hari ini salah satu favoritQ. Yang ada hanya 2 sLide power point yang benar-benar point dengan penjelasan yang begitu menarik. [yuhui,,,, aQ bahkan tak s4 mengantuk dengan kondisi ini]…..
Memulai kuliah dengan sumber energy yang kita gunakan untuk sehari-hari. Dengan kuasa Pencipta matahari, sebagai sumber energy terbesar, terjadi suatu reaksi fotosintesis yang mampu mengubah C­­xHyOz dengan bantuan O2 menjadi CO2, H2O dan energy yang tersedia dalam makanan yang kita makan.
Makanan yang kita makan, tidak haruslah banyak tapi mengandung sumber-sumber nutrisi yang kita butuhkan. Nutrisi yang dimaksudkan yaitu zat dalam makanan. Meskipun makanan mengalami perubahan bentuk, namun nutrisi dalam bahan tersebut haruslah dipertahankan. Hal inilah yang diinginkan dalam teknologi mengenai pengolahan makanan dan minuman. Teknologi dimana kita mampu memperbaiki dan mempertahankan nilai gizi dalam makanan.
Sayangnya, di Negara kita, sebagian besar memiliki berorientasi pada keadaan “kenyang” ketika mereka makan. Padahal, yang semestinya, yang paling ditekankan adalah sehat yaitu kondisi ketika makanan yang kita konsumsi dalam jumlah cukup tapi memenuhi semua nutrisi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, saat ini semakin berkembang yang namanya penyakit salah makan misalnya obesitas [kelebihan berat badan], hipertensi [tekanan drah tinggi], kolesterol, diare dan penyakit lainnya bersaing dengan bersaingnya perkembangan penyakit infeksi. ^_^ ckckckck
Ada beberapa hal lain yang sempat Q peroleh hari ini sebelum menuju tempat makan yang suram. Semuanya tentang hal yang banyak kita temui sehari-hari.
Ø  Ketika saya mulai membandingkan toraja yang bersuhu rendah sebagai kota kelahiranQ dan Makassar tempat domisili sementaraQ sekarang, kadang aQ mempertanyakan mengapa makanan di Makassar lebih cepat basi/tengik dibandingkan ketika aQ berada di Toraja. Dan ternyata hal ini karena perbedaan suhu antara kedua daerah tersebut. Penjelasannya yaitu ketika suhu rendah, proses oksidasi dari zat dalam makanan akan lambat sehingga proses perusakan/pembusukan akan berlangsung dengan lambat. Dan sebaliknya. ^_^ silakan mengadaptasikan dengan keadaan di daerah masing-masing pembaca.
Ø  Mari melihat ke daerah makhluk-makhluk yang ada di daerah kutub sana. Dengan suhu yang sangat dingin dan waktu siang yang sangat panjang maka kondisi makanan akan lebih tahan lama dan waktu puasa menjadi sangat….sangat….lama untuk saudara kita yang beragama musLim. Namun ternyata, mereka mampu melewati puasa itu karena pada suhu itu, proses metabolisme akan berlangsung lambat sehingga akan lambat pula merasa lapar.
Ø  Ketika infuse glukosa diberikan, maka akan diberikn pula dengan vitamin B kompleks. Hal ini agar glukosa dapat diubah menjadi glikogen sehingga mampu dimetabolisme.
Ø  Well, ini yang paling Q sukai. Ketika memanggang kue, kondisi api sangat diperhatikan. Klo tidak, perjuangan untuk menyiapkan segala bahan dan menbentuknya menjadi adonan menjadi sia-sia karena akan mendapatkan hasil yang mengecewakan. Ternyata, ketika dilakukan pemanasan langsung pada api besar maka akan terjadi reaksi antara karbohidrat dan protein sehingga terjadi case hardening yaitu proses dimana panas lebih lanjut/susah masuk. Hal ini mengakibatkan hasilnya menjadi mentah dibagian dalam sementara hangus di sebelah luar.
*_* penjelasan yang menarik…. Hahahaha
Ø  Ini juga lumayan. Ketika perusahaan catering menyiapkan pesanan makanannya maka makanan yang dalam kemasan langsung ditutup atau ditunggu dingin dulu baru ditutup. Hal ini memang suatu kebiasaan untuk memperlama makanan dalam wadah tersebut rusak atau basi. Yang tak boleh dilakukan adalah sistem buka tutup karena ketika sesuatu yang dimasukkan dalam wadah dalam keadaan panas maka uap airnya akan mengembun pada bagian tutupnya. Dan ketika dibuka lagi untuk memasukkan komponen yang lain dan ditutup kembali, uap air tadi akan mendingin dan membasahi makanan tadi sehingga menjadi factor untuk pertumbuhan mikroba dan terjadilah pembusukan lebih cepat.
Sementara perkuliahan, ternyata hujan dengan derasnya mengguyur kampuz. T_T kasian… sampai-sampai lantai 2 pun menjadi tergenang air [tragis].
Weitz…memasuki pergantian musim ini,, waspadalah terhadap penyakit yang mungkin menyerang. Jangan sampai penykit salah makan mendapat saingan baru lagi…
Hehehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar